Obati Autisme Berat, Orangtua Manfaatkan Ganja
Obati Autisme Berat, Orangtua
Adalah Jeremy Echols, ayah dari Alex, anak penyandang autisme berusia 11 tahun. Alex gemar menyakiti dirinya sendiri. Saat berusia 5 tahun, ia telah menunjukkan gejala autisme berat, antara lain membenturkan wajahnya ke tembok hingga memar.
Namun, keadaan ini berubah semenjak Jeremy memberikan program pengobatan dengan menggunakan ganja kepada Alex. Terjadi perubahan dramatis pada perilaku Alex.
"Dia pernah memukuli dirinya sendiri hingga berdarah-darah dalam jangka waktu satu jam atau satu setengah jam. Seharusnya, dia dapat bermain normal dengan mainan, namun saat itu sangat tidak mungkin," ujar Jeremy.
Jeremy kemudian mulai memberikan obat ganja cair tiga kali seminggu pada Alex.
American Academy of Pediatrics melarang pengunaan ganja terhadap anak-anak sekalipun sebagai obat. Hal tersebut disebabkan ganja bersifat racun untuk perkembangan otak anak. Selain itu, belum diketahui efek samping dari penggunaan ganja dalam waktu lama.
Kendati demikian, bagi keluarga Echols, manfaat yang didapatkan dari pengobatan ganja lebih besar daripada efek sampingnya.
"Bagi kami, efek samping obat yang belum diketahui tersebut mungkin bukan apa-apa dibanding dengan perilaku menyakiti dirinya sendiri," ujar Jeremy.
Semoga artikel Obati Autisme Berat, Orangtua Manfaatkan Ganja bermanfaat bagi Anda. Jika anda suka dengan artikel Obati Autisme Berat, Orangtua Manfaatkan Ganja ini, like dan bagikan ketemanmu.